Tuesday, February 12, 2013

KULINER DI BUMBU DESA


Sesuai alamat dari blog ini, maka saatnya untuk pamermaem. Hari Selasa, tanggal 5 Februari 2013, saya dan teman saya melakukan kuliner. Kuliner ini merupakan acara mingguan, untuk melepaskan lelah sehabis pulang kerja. Untuk hari ini, teman saya ingin mengunjungi Bumbu Desa, restoran Sunda yang berada di Jl. Kartini No. 8 Sagan, Yogyakarta dengan no. telp 0274-515701 dan no. fax 0274-566701. Maka meluncurkan kami ke restoran tersebut. Restoran ini dari luar terlihat wah dengan banyak pohon yang diberi lampu-lampu melingkar dan melilit di masing-masing pohon, tempat parkir luas, dan terlihat eksklusif.

Begitu customer masuk, para pelayan akan diberikan aba-aba untuk memberikan salam dalam bahasa sunda yaitu Wilujeng Sumping. Jadi, jangan kaget jika tiba-tiba anda disambut salam dari berbagai penjuru. Begitu masuk, pelayan akan menawarkan tempat untuk duduk apakah di smoking room atau non-smoking room. Tentu saja kami memilih non-smoking, karena kami berdua tidak merokok. Kami kemudian diantar ke meja yang diatasnya sudah tertata piring-piring yang tertumpuk rapi, terlihat juga meja buffet seperti prasmanan yang menampilkan hidangan. Karena baru pertama kali, maka kami harus bertanya, apakah kita harus membawa piring dan mengambil makanan di buffet, dan ternyata tidak perlu (duh malu deh, kelihatan kalau ndeso he2). Kita ternyata hanya perlu ke buffet untuk memilih makanan, kemudian pelayan akan mengantarkan makanan tersebut ke meja kita, karena ada beberapa makanan yang memang perlu dipanaskan terlebih dahulu. Karena kita belum tahu harga, maka kita memilih makanan yang standar saja. Saya memilih menu Ayam Bakar, Tempe Mendoan, dan Sayur Asem. Teman saya memilih Ayam goreng laos, Tahu mendoan, dan Tumis Jamur Merang. Untuk nasinya, walaupun ada bermacam-macam (Nasi Liwet, Nasi Merah, Nasi Bakar, Nasi Tutug Oncom, dan tentu saja Nasi putih), kami tetap memilih yang standar yaitu nasi putih. 

Kami mengalami sindrom “ndeso” kedua dan bertanya dimana memilih minuman, ternyata minuman dapat dipilih di meja masing-masing dengan adanya buku menu yang kemudian diantar. Dari buku inilah, kita baru tahu harga dari masing-masing hidangan yang telah kita pilih. Jadi, untung saja kita tidak tergoda untuk membeli gurame bakar maupun asam manis he2. Untuk minuman, karena sudah tahu harganya dari menu, kita bisa lebih leluasa memilih. Saya memilih Sup Buah, dan teman saya memilih Es Sirkel (Sirsak Kelapa muda). Oh ya, sebagai tambahan, dimeja kita ternyata telah disajikan teh tawar sebagai “Welcome Drink”. Jadi, bagi kalian yang koceknya terbatas, tidak perlu pesan minum karena sudah tersedia teh tawar. 

Untuk Lalapan dan Sambal bisa kita ambil sendiri dimeja buffet yang terpisah dari buffet utama. Kita bisa memilih sambal karena ada bermacam-macam sambal disana, ada sambal terasi, sambal bawang, sambal ebi, sambal Lombok ijo, dan sambal-sambal yang lain. Lalapan terdiri dari Selada, Mentimun, dan tomat. Sambal dan Lalapan ini “Free of Charge” alias gratis, jadi bisa memilih bermacam-macam sambal kalau doyan sambal. Sambal yang kami pilih adalah sambal terasi dan sambal bawang.


2013 02 10 07 26 47 deco2013 02 10 07 22 06 deco
Setelah menunggu beberapa menit sambil menyeruput teh tawar, akhirnya makanan kami, datang juga, Dari penampilan sih sudah bikin ngiler dan kita sudah tak sabar untuk mencoba. Dan akhirnya terjawab sudah, apa guna piring-piring yang ditumpuk di atas meja , yaitu untuk makan he2. Berikut adalah gambar-gambar dari makanan yang kami pesan : 



2013 02 10 07 06 39 deco 2013 02 10 07 11 18 deco 2013 02 10 07 14 12 deco 2013 02 10 07 43 54 deco
2013 02 10 07 54 36 deco
2013 02 10 07 38 37 deco 2013 02 10 07 34 09 deco 2013 02 10 07 48 38 deco

Ketika makanan sudah lengkap, mulailah kami saling mencicip makanan. Sayur asem di restoran ini cenderung ke manis pedas jadi bagi yang tidak suka pedas, jangan memilih sayur asem. Tumis jamur merang memiliki taste asin, jadi bagi saya yang penyuka rasa manis, tidak terlalu suka dengan jamur merang ini. Untuk tahu dan tempe mendoan rasanya standar. Untuk main course, Ayam goreng laos bertaste asin yang sesuai dengan sesuai selera teman saya. Sedang Ayam Bakar yang saya pesan bertaste manis, sesuai dengan selera saya (Syukurlah J). Untuk minuman rasanya enak, tapi setelah esnya mencair, jadi terlalu manis, kalau kalian pesan, sebaiknya esnya minta dibanyakin biar gak kemanisan. So far, everything was delicious, the serving was perfect, the waiters was very friendly and helpful, the price was reasonable but definitely not for you with lower budget. So, from scale 1 to 10, we score Bumbu desa with 7,75 (Serving 8;  Food 7,5; Price 7, Waiters 8).
Daftar Menu dan Harga  bisa didownload di sini.



 




No comments:

Post a Comment